Langsung ke konten utama

KOOD, Menghidupkan Tradisi Budaya Solidaritas di Kota Depok

Sumber foto : Arsip pribadi / Anisa


     Di tengah kota metropolitan Depok, Jawa Barat, terdapat sebuah komunitas yang menggerakkan roda kehidupan sosial dan budaya dengan cara yang unik, yaitu KOOD atau Kumpulan Orang Orang Depok. Komunitas ini bukan hanya sekadar perkumpulan biasa, melainkan wadah yang menggalang solidaritas dan melestarikan kebudayaan lokal dengan semangat yang luar biasa.


   KOOD dikenal tidak hanya karena aktivitasnya yang beragam, tetapi juga karena dedikasinya dalam mempertahankan nilai-nilai budaya dan tradisi yang khas Depok. Sejarah berdirinya KOOD dimulai pada awal milenium baru, ketika Kota Depok resmi menjadi entitas administratif pada tahun 2001. Keprihatinan terhadap hilangnya identitas budaya lokal, yang sebagian besar terdapat dalam bahasa dan tradisi khas, mendorong sekelompok tokoh masyarakat untuk bersatu. 

    Filosofi KOOD sendiri yaitu melestarikan dan mengangkat budaya asli Depok, sehingga penduduknya bisa menjadi tuan rumah di tanah kelahirannya. Sebelumnya, penggunaan bahasa Sunda mendominasi, tetapi dengan pemisahan Depok dari Kabupaten Bogor dan statusnya sebagai kota sendiri sejak tahun 1999, identitas ini semakin merosot. KOOD hadir untuk merawat warisan ini agar tetap relevan dalam zaman yang terus berubah.

    Aktivitas rutin dalam KOOD mencakup berbagai upaya pelestarian. Menurut Hafiz, selaku Sekretaris KOOD, “Salah satunya adalah penerbitan kamus bahasa Depok, yang telah mencapai edisi kedua. Bahasa Depok, dengan campuran unsur Bahasa Sunda, Jawa, Arab, Cina, dan lainnya, menjadi fokus utama karena menjadi cerminan dari pluralitas etnis yang ada di kota ini. Sanggar-sanggar seni, seperti seni tari Topeng Cilasak dan silat, juga aktif memelihara dan mengajarkan kebudayaan lokal kepada generasi muda.” Ujarnya.

    Kemitraan dengan pemerintah daerah menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan KOOD. Melalui Perjanjian Kerjasama (PKS), mereka berhasil menyelenggarakan berbagai acara budaya, termasuk acara tahunan seperti Lebaran Depok. Lebaran Depok bukan sekadar perayaan, tetapi juga momen untuk memperkenalkan kekayaan budaya Depok kepada masyarakat luas. Acara seperti Ngubek Empang (menebar bibit ikan dan memanennya bersama), Potong Kebo Andil (memotong kerbau dan membagikannya kepada yang membutuhkan), Pasar Penghabisan (penjualan berbagai macam pakaian dan kuliner dengan harga terjangkau), dan Rantangan (berbagi makanan dalam rantang) menjadi daya tarik tersendiri. Acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga kesempatan untuk memperkenalkan lebih luas kekayaan budaya Depok kepada masyarakat.

    Meskipun telah banyak mencapai hasil, KOOD tak luput dari tantangan. Generasi muda yang lebih tertarik dengan teknologi dan globalisasi menjadi salah satu hambatan. Untuk itu, KOOD berinovasi dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi modern untuk mempromosikan warisan budaya. Pembentukan tim media menjadi langkah awal untuk menjembatani kesenjangan antara tradisi dan tren modern.

    Masa depan KOOD terletak pada kemampuannya untuk terus berinovasi dan relevan di era yang terus berubah. Dengan dedikasi yang tak kenal lelah, KOOD bertekad agar budaya Depok, dengan segala keunikan dan kekayaannya, tetap hidup dan dihargai oleh generasi mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dino Kuning Nailong: Fenomena Trending di Dunia Mainan

  Sumber foto : Pinterest      Dalam beberapa bulan terakhir, Dino Kuning Nailong telah menjadi fenomena viral yang menghebohkan dunia media sosial. Lebih dari sekadar boneka, Dino Kuning menciptakan gelombang keceriaan yang melibatkan berbagai produk dan merchandise lainnya. Mari kita telusuri apa yang membuat Dino Kuning Nailong begitu istimewa dan mengapa ia berhasil mencuri perhatian banyak orang. Apa Itu Dino Kuning Nailong? Dino Kuning Nailong adalah boneka berbentuk dinosaur berwarna kuning cerah yang didesain dengan ekspresi wajah menggemaskan. Pertama kali muncul dalam sebuah kampanye pemasaran yang kreatif, boneka ini segera menarik perhatian, terutama karena penampilannya yang lucu dan menarik.  Kemeriahan di Media Sosial Kepopuleran Dino Kuning dimulai ketika pengguna media sosial mulai membagikan foto dan video bersamanya. Dari TikTok hingga Instagram, hashtag #DinoKuningNailong menjadi trending topic, dengan berbagai unggahan kreatif yang menampilk...

Menjelajahi Keindahan Telaga Warna di Puncak Bogor: Surga Tersembunyi di Tengah Alam

  Sumber foto : Arsip pribadi/Anisa Puncak Bogor, salah satu destinasi wisata paling populer di Jawa Barat, menawarkan berbagai tempat menarik untuk dikunjungi. Di antara sekian banyak pilihan, Telaga Warna adalah salah satu permata tersembunyi yang wajib ada dalam daftar kunjungan Anda. Terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, telaga ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dan pengalaman yang tak terlupakan. Keindahan Alam yang Memukau Telaga Warna dikenal dengan keindahan airnya yang mempesona. Danau ini mendapatkan namanya dari fenomena unik di mana airnya berubah warna sesuai dengan kondisi cuaca dan intensitas cahaya matahari. Terkadang, Anda bisa melihat warna hijau zamrud, biru tua, hingga kuning keemasan yang menyala-nyala. Keajaiban alam ini membuat Telaga Warna seolah-olah memiliki palet warna yang terus berubah, menciptakan pemandangan yang selalu segar dan menawan. Lokasi dan Aksesibilitas Terletak di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Puncak Bogor, Telaga Wa...

Es Podeng: Warisan Rasa yang Tak Lekang oleh Waktu

Es Podeng: Warisan Rasa yang Tak Lekang oleh Waktu Sumber Foto : Anisa        Di sudut jalan yang sederhana, di tengah hiruk pikuk kota, kita dapat menemukan sebuah kisah inspiratif tentang ketekunan dan kecintaan pada tradisi. Seorang penjual es podeng  telah 10 tahun setia menghidupi keluarganya dengan menyajikan kelezatan sederhana namun menggugah selera. Melalui tangan-tangan yang terampil, ia meracik setiap mangkuk es podeng  menjadi sebuah karya yang menyegarkan, sekaligus menjaga warisan kuliner nenek moyang. Bisnis kecilnya, tidak hanya memenuhi dahaga pelanggan, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan komunitas.      Pedagang es podeng itu asli Pemalang Jawa Tengah, ia bernama pak Ari. Kisahnya dimulai dari pengalamannya bekerja dengan penjual es podeng  lain di blok S. Dari sana, ia belajar seluk-beluk bisnis ini dan memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Dengan tekad yang kuat, ia berhasil membangun pel...